Mie
Lethek
Yogyakarta adalah salah satu
kota yang mempunyai wisata kuliner di Indonesia. Beragam jenis kuliner modern
dan tradisional. Salah satu kuliner khas Yogyakarta yang cukup unik dan wajib
kalian coba yaitu Mie Lethek.
Dalam bahasa Jawa “Lethek” berarti
kotor/kusam. Nama ini digunakan di kota Yogyakarta, khususnya di daerah Bantul,
memang tampilannya kurang menarik tapi soal rasa sangat menggugah selera. Mie
yang terbuat dari tepung tapioka (ketela) itu tidak kalah dengan mie yang
lainnya.
Salah satunya yaitu Mie
Lethek Mbah Mendes, meskipun buka belum terlalu lama, yaitu sejak November
2014, tetapi Mie Lethek Mbah Mendes ini sudah memiliki banyak pelanggan.
Menu andalannya yaitu, Mie
lethek godog, Mie lethek goreng, plencing godog, plencing goreng. Mie Lethek
Mbah Mendes ini menggunakan konsep yang tradisional dan sehat, jadi berbeda
dengan warung Mie lainnya. Menu di Mie Lethek Mbah Mendes ini tidak menggunakan
bahan pengawet/msg dalam semua makanannya dan juga rendah gula.
Harga makanannya dimulai
dengan harga Rp 15.000. Saat ini Mi Lethek Mbah Mendes ada di dua lokasi, yaitu
di Dusun Sarirejo, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Sleman atau selatan
Lottemart. Satu lagi berada di Jln.Parangtritis Km.3,5, Sewon, Bantul, atau di
lokasi Ex STIKERS. Untuk jam buka, Mi Lethek Mbah Mendes Maguwoharjo buka dari
jam 08.00-22.30. Sedangkan yang di Jln.Parangtritis buka dari jam
16.00-22.30.
Proses pembuatan Mie Lethek
1. Diawali dengan menyusun
adonan tepung berbentuk kubus dan memanggangnya di dalam tungku kayu bakar.
2. Tepung kubus tersebut
dikeluarkan dari tungku pemanggang dan digiling di tempat penggilingan yang
digerakkan dengan tenaga sapi.
3. Selama proses
penggilingan, adonan tepung singkong atau tepung tapioka dicampur sedikit air
sekitar kurang lebih dua jam dan setelah itu dimasukan kembali ke dalam tungku
selama 2-3 jam.
4. Adonan dikeluarkan kembali
dan siap untuk dimasukan kedalam mesin pencetak mie.
5. Adonan tepung yang sudah
berubah menjadi sulur-sulur mie kemudian dikumpulkan, ditata, dijemur sebentar,
dan dimasukan lagi kedalam tungku.
6. Mie lethek yang
telah kering,yang dijemur selama 8 jam kemudian dibungkus ke dalam kemasan
plastik sebelum siap untuk didistribusikan ke pasaran.